Berita Kulon Progo: Daerah Menggelar Pasar Tani Dengan Libatkan 12 KWT Pulihan Ekonomi
Pasar tani yang melibatkan kelompok wanita tani di Kulon Progo memjual produk lokal mulai dari sayuran hingga makanan olahan. (Foto ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Ada sekitar 12 kelompok wanita tani (KWT) dilibatkan untuk meramaikan pasar tani yang diselenggarakan langsung oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pasar tani ini hanya berlangsung setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, seperti yang disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo.

"Pasar tani ini sudah dimulai dengan program gerakanan menanam pangan di pekarangan (Gempar). Petani tidak hanya bisa menanam, tapi juga bisa menjualnya dan bisnis dalam program pasar tani," kata Aris.

Menggelar Pasar Tani

Ia mengatakan pasar tani ini dalam rangka menggerakan ekonomi perdesaan. Setiap Sabtu dan Minggu, sudaha da 12 KWT yang menjual dagangannya yang semua produk lokal, mulai dari sayuran, buah-buahan, makanan olahan, hingga menjual kerajinan.

"Tanggapan masyarakat atas pasar tani ini sangat luar biasa. Berdasarkan pemantuan kami, barang dagangan sudah habis sebelum waktunya," katanya.

Aris mengatakan pihaknya akan memberikan dukungan berupa bantuan tenda yang telah dianggarkan pada APBD Perubahan 2021 ini bagi 12 KWT.

"Pasar tani diharapkan semakin mengeliatkan kembali Gempar dengan memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Pendamping KWT Srikandi Kokap Yeri Dwiastuti mengatakan KWT Srikandi memasarkan produknya di wilayah Waduk Sermo tiap Pekan. Pasar tani memperkenalkan beraneka sayuran segar organik hasil kembangan di demplot dan pelataran member KWT.

Kecuali sayur dan buah lokal ada juga beraneka jenis minuman sehat seperti jus buah, minuman tradisional, dan “'legen" sebagai minuman khas Kokap sebagai penghasil kelapa.

Tersedia juga aneka olahan pangan lokal, gula semut, gula jawa. Seluruh produk dikemas menarik dan berkwalitas dengan harga yang kompetitif.

"Dengan adanya kegiatan pasar tani ini, menjadi momentum awal kebangkitan KWT Srikandhi di masa pandemi sekaligus menjadi semangat tersendiri bagi semua anggotanya," katanya.