YOGYAKARTA - Dikarenakan proses pertanian di daerah Kalibawang terganggu dikarenakan saluran-saluran induk irigasi Kalibawang yang amblas, Bupati Kulon Progo Sutedjo mendorong Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak segera menyelesaikan proses perbaikannya.
"Kami berterima kasih dan mendorong Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk secepatnya menyelesaikan proses perbaikan saluran induk irigasi Kalibawang, sehingga air bisa segera mengalir kembali," kata Bupati Sutedjo di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa.
BACA JUGA:
Perbaikan Irigasi Kalibawang
Ia juga salut BBWSSO yang sangat cepat merespon laporan dari Kulon Progo atas jebolnya saluran induk irigasi Kalibawang. Kejadian jebolnya saluran, hanya sekitar lima jam kemudian alat berat sudah tiba di lokasi langsung bekerja.
"Sejak kejadian itu, kami secara pribadi sudah meninjau kesana tiga kali. Mohon doanya, semoga dalam sepekan ke depan air sudah bisa dialirkan kembali," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.
Bupati Sutedjo juga memastikan ambles dan jebolnya saluran induk irigasi Kalibawang belum berdampak pada pola tanam di wilayah ini yang memasuki masa tanam pertama, seperti di Kalibawang dan Nanggulan.
"Hamparan belum tanam air sudah mengalir. Saat ini baru mulai garap atau mengolah lahan, ada juga yang sudah menyemai benih. Jadi, umumnya baru persiapan akan tanam," katanya.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Yuliyantoro mengucapkan dikala ini, tanaman bawang merah di Bulak Srikayangan seluas 300 hektare berpotensi kekeringan apabila dalam dua pekan tak mendapatkan suplai air dari saluran irigasi Kalibawang.
Dikala ini, petani bawang merah di Sentolo berspekulasi dengan modal yang sudah dikeluarkan. Tanaman bawang merah yang ditanam seluas 300 hektare ini memerlukan modal Rp30 miliar atau Rp10 juta per 1.000 meter.
"Kami berharap saluran induk irigasi Kalibawang segera selesai diperbaiki, sehingga petani bawang merah tidak merugi," katanya.