YOGYAKARTA - Supaya siap menjalani kehidupan dan berkiprah dalam masyarakat sesuai bekal kecerdasan yang didapat dari pendidikan pesantren, Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih, mengajak para santri.
"Berkiprah dalam masyarakat memiliki arti mempunyai kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat," kata Bupati dalam sambutan pada acara malam puncak Hari Santri Nasional Kabupaten Bantul Tahun 2021 di Bantul, Jumat malam.
BACA JUGA:
Mengajak Santri Siap Berkiprah Dalam Masyarakat
Menurutnya, sebagai santri juga seharusnya sanggup memperhatikan konteks dan realita dalam suatu masyarakat, sebab pada dasarnya tradisi santri adalah moralitas dan intelektualitas Islam itu sendiri.
Bupati mengatakan, peringatan Hari Santri Tahun 2021 mengangkat tema Santri Siaga Jiwa Raga, sebagai wujud pernyataan sikap santri lndonesia supaya senantiasa siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela Tanah Air, mempertahankan persatuan, dan menciptakan penenteraman dunia.
Dia mengatakan, Siaga Jiwa berarti santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran lslam rahmatan lil'alamin, serta tradisi luhur bangsa lndonesia.
"Dengan pendidikan pesantren dan didikan para kyai, seorang santri akan menjadi pribadi yang tangguh, ulet dan luwes dengan berbagai kecerdasan tidak hanya kecerdasan intelektual, namun juga memiliki kecerdasan emosional, sosial dan spritual," kata Bupati yang dikutip VOI dari ANTARA.
Rangkaian perayaan Hari Santri Nasional di Kabupaten Bantul telah digelar sejak awal Oktober dengan beragam agenda mulai dari lomba hadrah virtual, da'i muda, musabaqoh qiroatil kutub (MQK) atau lomba membaca dan memahami isi kandungan kitab kuning, dan lomba video profil pesantren.
Kemudian pada malam puncak perayaan Hari Santri Nasional Kabupaten Bantul ini dirangkai dengan pengajian akbar dengan penceramah Kyai Haji Ahmad Muwafiq.