Awas! Bila Remaja Alami Kurang Gizi Kronis, Ini Dampaknya
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Kalau tak memperhatikan, bisa-bisa menimbulkan dampak buruk pada anak yang dia lahirkan kelak, salah satunya IQ lebih rendah. Itu akan terjadi apabila remaja perempuan yang mengalami kurang gizi dan anemia dalam waktu lama karena terus dibiarkan.

"Dia akan menghasilkan keturunan yang perkembangan otaknya lebih rendah, terganggu akibatnya IQ lebih rendah (10 poin). Ketika anak ini sekolah dia punya kognitif yang lemah," kata pakar nutrisi dari Universitas Indonesia, Dr Rita Ramayulis, DCN, MKes dalam sebuah konferensi pers daring, dilansir Antara, Sabtu.

Bila Remaja Alami Kurang Gizi Kronis

Rita yang menjabat sebagai Ketua Indonesia Sport Nutricionist Association (ISNA) itu mengatakan, persoalan lain yang juga bisa timbul yaitu pertumbuhan massa tubuh si kecil yang rendah lalu menyebabkan kekebalan kapasitas kerjanya menurun.

Alhasil ia tak dapat produktif, gampang lelah, mempunyai keterbatasan gerak dan lainnya, dicontoh kondisi metabolik yang mengarah pada penyakit tak menular (PTM) salah satunya diabetes.

"Kalau remaja tidak segera berubah dia akan melahirkan generasi stunting. Lalu generasi stunting itu mudah sekali mengalami gangguan metabolik, terkena diabetes lebih awal," tutur Rita.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh dan kembang sejak usia 1000 hari pertama kelahiran (HPK). Kondisi ini umumnya terdiagnosis pada saat anak berusia 2 tahun yakni saat 70 persen otaknya sedang berkembang. Potensi stunting sebenarnya bisa dilihat perjalanan 1000 hari pertama anak, salah satunya bila dia lahir dengan berat rendah (bblr). Pada kondisi ini, maka pemantauan seperti panjang badan dan berat badannya dilakukan setiap pekan.

Rita mengatakan, masalah gizi remaja yang salah satunya berkontribusi pada kejadian stunting bisa diubah melalui penerapan gaya hidup sehat termasuk asupan makanan bergizi seimbang.

"Jadi, kalau remaja berada dalam status gizi baik, berarti ketika suatu saat dia menjadi ibu, dia dalam kondisi tidak malnutrisi. Kapanpun dia akan hamil, zat gizi di dalam tubuhnya sudah siap untuk diteruskan ke janinnya," kata dia.

Rita menekankan, makanan bergizi seimbang tak mesti mahal. Sederet makanan yang relatif ramah di kantong semisal daun katuk, kangkung, ikan kembung, tempe, buah-buahan seperti pepaya bisa menjadi pilihan demi memenuhi asupan gizi seseorang, namun tetap harus memperhatikan pengolahan yang tepat.

"Tempe yang mudah didapat sudah bisa menyelesaikan untuk pemenuhan protein anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dengan pengolahan tepat. Sayur tidak mesti mahal-mahal, kangkung jauh lebih bagus asal pengolahan tepat. Bahkan oncom pun karena kandungan gizi luar biasa," demikian kata Rita.

Artikel ini telah tayang dengan judul: Perhatikan, Ini Dampak Bila Remaja Alami Kurang Gizi Kronis, saatnya merevolusi pemberitaan!