YOGYAKARTA - Klub Ligue 1 Prancis, Bordeaux, terpaksa masuk perlindungan pengadilan niaga sebab terancam gulung tikar sesudah pemiliknya yang asal Amerika Serikat, King Street, mengucapkan tak lagi sanggup mensupport secara finansial klub itu.
Eks pemenang Liga Prancis itu kesusahan keuangan imbas pandemi COVID-19 dan akhir prematur liga musim 2019-2020 membikin klub ini menelan rugi besar saat liga Prancis menghentikan persaingan dengan tidak meneruskan sisa pertandingan musim lalu.
BACA JUGA:
Bordeaux mengungkapkan presiden klub Frederic Longuepee sekarang mengandalkan pengadilan niaga demi keamanan klub sembari mencari solusi permanen. Problem klub ini diperparah dikala agensi media Spanyol, Mediapro, yang merajai hak siar TV senilai 780 juta euro per musim selama jangka waktu 2020-2024, gulung tikar dan gagal bayar tahun lalu.
Imbas Pandemi COVID-19
"Konteks ekonomis yang bertautan dengan pandemi COVID-19 dan penarikan Mediapro telah menyebabkan anjlok tak terkirakan pendapatan klub-klub sepak bola Prancis," kata Bordeaux dikutip VOI dari ANTARA.
"Peristiwa-peristiwa ini adalah tambahan untuk dampak finansial yang sudah menghantam keras klub-klub musim lalu ketika liga dihentikan dan kehilangan pendapatan yang harusnya didapat".
"Keadaan-keadaan ini mendorong presiden melindungi klub dengan memasukkannya dalam perlindungan Pengadilan Niaga Bordeaux. Seorang perwakilan ad hoc sudah ditunjuk. Dia akan bertanggung jawab membantu Bordeaux dalam mencari solusi berkelanjutan." King Street membeli klub ini Desember 2019 dan membenamkan investasi senilai 46 juta euro.
Bordeaux berjaya pada era 1980-an dengan empat kali menjuarai Liga Prancis. Terakhir menjuarai liga dari total enam kali juara liga, terjadi pada musim 2008-2009.