Sandiaga Mengapresiasi Kolaborasi Tjufoo dan Sarinah Untuk Memajukan UMKM
Arsip foto - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memakai kupiah adat Aceh hasil kerajinan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Banda Aceh, Aceh, Minggu (2/5/2021). ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kolaborasi antara BUMN ritel PT Sarinah (Persero) dengan perusahaan rintisan (startup) agregator merek (brand aggregator) melalui program Sarinah Pandu yang bertujuan untuk memajukan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Saya mengapresiasi komitmen Tjufoo untuk bergabung dengan Program Sarinah Pandu untuk mendukung dan meningkatkan bisnis UMKM secara maksimal. Tjufoo memiliki peranan yang sangat unik. Saya yakin Tjufoo mampu berkolaborasi untuk mengapresiasi kreasi Indonesia," kata Sandi dalam peluncuran Tjufoo secara virtual, Kamis.

Bersamaan dengan peluncuran resminya hari ini, Tjufoo menandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis Sarinah Pandu untuk mendukung pengembangan UMKM dan pemberdayaan perempuan.

Sandiaga Mengapresiasi Kolaborasi Tjufoo dan Sarinah

Sebagai informasi, Sarinah Pandu merupakan salah satu upaya Sarinah dalam mengemban misinya untuk menumbuhkan dan mengembangkan UMKM melalui serangkaian pelatihan dengan silabus yang sistematis serta berkolaborasi dengan para stakeholder.

Dalam kerja sama tersebut, Tjufoo akan memberikan dukungan berupa pendanaan bisnis, mentoring, dan ekosistem guna pengembangan digitalisasi UMKM rujukan Sarinah.

Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati juga turut menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi dalam program Sarinah Pandu ini.

“Sejak tahun lalu, Sarinah melakukan transformasi bisnis agar mampu menjadi panggung bagi komunitas dan para kreator seni, budaya, kerajinan, tata boga, dan ekonomi kreatif Nusantara. Kerjasama bersama Tjufoo ini diharapkan mampu turut mentransformasi pengembangan pemasaran melalui pasar digital atau e-marketplace serta mengembangkan ekosistem online store-nya sehingga dapat bermain di arena global,” ujar Fetty seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Fetty melanjutkan, Sarinah juga sedang menjalankan transformasi bisnis sebagai lembaga agregator ekspor produk domestik untuk dipasarkan di luar negeri. Hal tersebut sejalan dengan visi dan misi Tjufoo untuk mendukung UMKM nasional agar bisa bersaing di pasar global dengan pembekalan tata cara bisnis yang baik.

Co-founder dan CEO Tjufoo TJ Tham mengatakan, pihaknya sangat terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki misi yang sama, yaitu meningkatkan skala bisnis UMKM.

"Untuk itu, mari kita bersama-sama membangkitkan perekonomian pascapandemi melalui digitalisasi UMKM," imbuhnya.

Ke depannya, Menteri Sandi berharap Tjufoo dapat ikut terlibat mengembangkan desa wisata dan desa kreatif sehingga manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh UMKM di perkotaan, tapi juga UMKM di pedesaan.

"Kami mendorong program-program berkeadilan karena kami yakin kebutuhan masyarakat yang sekarang sudah dua tahun menghadapi pandemi bisa kita jangkau melalui program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," ujar Sandi.

"Kita harus bangun kondisi sosial ekonomi masyarakat, kita paham apa kebutuhannya dia, dan secara komprehensif dan menyeluruh, kita deliver program yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih setara," tambah dia.

Sebagai informasi, Tjufoo merupakan perusahaan rintisan brand aggregator yang bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM dan brand lokal dengan bisnis direct to consumer untuk meningkatkan performa mereka melalui teknologi pemanfaatan digital, platform data, kecerdasan buatan, dan tim yang berpengalaman.