YOGYAKARTA - Produsen bus dan van listrik asal Inggris, Arrival akan mengembangkan mobil listrik untuk Uber Technologies Inc., yang akan diproduksi pada akhir 2023.
Arrival dan Uber juga akan menjajaki hubungan strategis di pasar utama, termasuk Inggris Raya, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Pengumuman ini disampaikan kedua perusahaan, Selasa 4 Mei.
BACA JUGA:
"The Arrival Car akan menjadi kendaraan listrik yang terjangkau dan dibuat khusus untuk ride-hailing, dan akan mulai diproduksi pada kuartal keempat tahun 2023," kata perusahaan itu, seperti dilansir Reuters.
Upaya Uber Gandeng Arrival
Uber berencana untuk menjadi platform mobilitas listrik penuh di London pada tahun 2025, dan di seluruh Amerika Utara dan Eropa pada tahun 2030. Perusahaan telah mengumpulkan lebih dari 135 juta pound (188 juta dolar Amerika Serikat) untuk membantu pengemudi di London meningkatkan kendaraan listriknya pada tahun 2025.
"Fokus kami sekarang adalah mendorong pengemudi untuk menggunakan uang ini untuk membantu mereka meningkatkan ke kendaraan listrik, dan kemitraan kami dengan Arrival akan membantu kami mencapai tujuan ini," kata Jamie Heywood, manajer regional Uber untuk Eropa utara dan timur, dalam sebuah pernyataan.
Uber berencana untuk mendaftarkan 20 ribu pengemudi tambahan di Inggris, seiring dengan pencabutan pembatasan COVID-19 yang diikuti dengan peningkatan permintaan jasa transportasi online.
Sebelumnya, Uber memberikan 70 ribu hak pekerja pengemudi Inggris, termasuk upah minimum, setelah kalah dalam kasus Mahkamah Agung pada Bulan Maret lalu.
Yang perlu menjadi catatan Arrival, armadanya akan menghadapi tingginya daya jelajah armada Uber yang mencapai 50 ribu kilometer per tahun. Jauh dibandingkan daya jelajah mobil kebanyakan yang hanya mencapai 12 ribu kilometer per tahun.
Kendati demikian, Arrival menyebut akan memprioritaskan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan pengemudi, sekaligus memastikan penumpang menikmati pengalaman premium.
Arrival go public pada Bulan Maret melalui merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC). Startup tersebut sejauh ini mengkhususkan diri pada van dan bus listrik.
Pesanan publik terbesarnya adalah hingga 10 ribu van untuk United Parcel Service Inc., yang juga memiliki saham di Arrival.
"Kami memiliki kemitraan yang hebat dengan UPS dan kami berharap dapat mereplikasi kesuksesan itu dengan Uber, saat kami mengembangkan produk terbaik untuk ride hailing," kata Wakil Presiden Senior Kedatangan Tom Elvidge yang juga mantan manajer di Uber, dalam sebuah pernyataan.
Armada Arrival akan menggunakan platform kendaraan kecil, yang dirujuk oleh startup dalam presentasi investornya sebelum dipublikasikan. Arrival mengatakan, mobil listrik mereka akan terjangkau, tanpa membocorkan harganya.
Artikel Ini Sudah Tayang di VOI dengan Judul: Tingkatkan Armada Kendaraan Listriknya, Uber Gandeng Arrival, saatnya merevokusi pemberitaan!