YOGYAKARTA - Festival Inovasi diikuti pelajar, masyarakat umum, hingga organisasi perangkat daerah di lingkungan pemkot setempat untuk menumbuhkan semangat inovasi dan kreativitas dalam menemukan solusi atas berbagai permasalahan digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta.
“Melalui penyelenggaraan Festival Inovasi ini, kami ingin mendorong masyarakat untuk semakin kreatif dalam menemukan berbagai terobosan maupun solusi atas berbagai permasalahan,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono di sela Festival Inovasi di Yogyakarta, Selasa.
BACA JUGA:
Menggelar Festival Inovasi
Salah satu rangkaian dalam festival itu merupakan laga temuan dan penelitian yang dicontoh oleh pelajar, mahasiswa, masyarakat, sampai organisasi perangkat tempat (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Agus pun menyebut jumlah karya penemuan yang masuk dalam pertandingan cukup banyak yakni 112 karya dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat biasa dan terpilih 24 karya terbaik, meskipun dari OPD tercatat sebanyak 92 penemuan dari 41 OPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.
“Inovasi yang masuk pun cukup beragam dan semuanya menarik. Bahkan bisa terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan praktis sehari-hari,” katanya.
Salah satunya adalah aplikasi bahasa isyarat yang diciptakan oleh peserta kategori mahasiswa yaitu dari Universitas Ahmad Dahlan.
“Aplikasi ini sangat penting karena bisa mendukung peningkatan kualitas layanan ke publik,” katanya.
Agus menambahkan Festival Inovasi diselenggarakan terakhir kali pada 2019 dan sempat dihentikan pada 2020 akibat pandemi sebelum digelar kembali pada tahun ini.
Untuk OPD, sejumlah inovasi yang meraih predikat terbaik adalah Mbak Ratu dari Bagian Hukum yaitu layanan konsultasi hukum secara daring, Si Regol atau Sistem Informasi Registrasi Online Kendaraan Bermotor dari Dinas Perhubungan, serta inovasi Jesica Maron dan Mantri Sarilaya yaitu layanan informasi kecamatan dan layanan pemakaman di Kecamatan Mantrijeron.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan inovasi yang lahir sepanjang 2021 sebagian besar ditujukan untuk menjawab berbagai kendala maupun permasalahan yang dihadapi masyarakat di masa pandemi COVID-19.
“Artinya, masyarakat berusaha beradaptasi dalam kondisi pandemi sehingga aktivitas, mobilitas dan interaksi sosial bisa tetap terbangun dengan baik namun protokol kesehatan tetap terjaga,” katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.
Ia menambahkan ragam inovasi yang muncul juga semakin menguatkan Yogyakarta sebagai kota yang kreatif dengan beragam ide dan gagasan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul.