YOGYAKARTA - Jonas Blue, DJ asal Inggris, didapuk menjadi juri untuk ajang Electronic Music Producer Contest (EMPC) 2022 untuk menemukan bibit produser musik elektronik berbakat di Tanah Air.
EMPC 2022 menjadi spesial karena pihak penyelenggara yaitu ICEPERIENCE.ID menggaet label rekaman asal AS yaitu Astrawerks yang merupakan bagian dari Universal Music Group dengan fokus musik elektronik.
“Kami harapkan EMPC tahun ini dapat menjadi lebih dari sekedar ajang kompetisi menciptakan lagu, tapi juga sebagai wadah bagi produser musik berbakat Indonesia mendapatkan pengalaman dan pembelajaran baru dari pakarnya, agar dapat bersaing di music scene internasional dan menciptakan sebuah legacy,” ujar perwakilan ICEPERIENCE.ID Sigit Diapsoputera dalam siaran persnya, Jumat seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Menjadi Juri
Keterlibatan Jonas Blue dalam kompetisi itu menambah daya tarik tersendiri karena ia sudah membuat sejumlah karya populer yang mendunia seperti “Mama” dan “Perfect Strangers”.
Bahkan dengan bakatnya itu, Jonas Blue beberapa kali pernah tampil dan menggelar konser di Indonesia.
Selain Jonas Blue, jajaran juri lainnya juga tak kalah populer seperti Winky Wiryawan yang sudah berkecimpung di industri musik elektronik selama dua puluh tahun lamanya.
Lalu ada juga produser musik SIHK yang kerap menghasilkan single-single populer untuk musisi-musisi global seperti Yellow Claw, Rich Brian, bahkan NIKI.
Pemenang EMPC 2022 nantinya juga dipastikan mendapatkan kesempatan untuk merilis karya musiknya secara global dibawah naungan Astralwerks.
Astralwerks bisa dibilang sudah menjadi rumah bagi musisi dengan genre musik elektronik di Negeri Paman Sam.
Hasil keseriusan Astralwerks membesarkan musisi-musisi musik elektronik terlihat dengan pencapaian enam kemenangan dalam ajang Grammy Award dengan 30 nominasi.
Pendaftaran EMPC 2022 sudah terbuka sejak awal Agustus 2022 dan persyaratan lebih lengkapnya dapat dilihat di website ICEPERIENCE.ID dan instagram @iceperience.id.
Sebagai bocoran, nantinya peserta tidak hanya diminta membuat karya orisinilnya tapi juga diminta untuk membuatkan "remix" dari salah satu karya Jonas Blue.
“Peserta yang memiliki inovasi dan keunikan dalam kreasinya pasti dapat mencuri perhatian para juri. Kreativitas dan pengetahuan akan genre yang berbeda-beda juga akan menjadi faktor penting,” tutup Sigit Diapsoputera.
BACA JUGA:
Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!