NATO Tarik Pasukan Dari Afghanistan, Turki Tawarkan Jaga Bandara
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Turki sudah menawarkan diri untuk menjaga dan mengelola airport di ibu kota Afghanistan, Kabul, sesudah Amerika Serikat dan negara-negara member Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) nantinya menarik pasukan dari Afghanistan.

Tapi, para pejabat AS mengatakan Ankara punya syarat yang perlu didiskusikan dikala pemimpin kedua negara berjumpa pekan depan.

Dilansir dari Antara, Rabu, 9 Juni, para pejabat Turki mengatakan Ankara sudah mengajukan proposal itu dalam pertemuan NATO pada Mei, yakni dikala Amerika Serikat dan negara-negara mitranya di NATO menyetujui agenda menarik pasukan mereka pada 11 September sesudah 20 tahun berperang dalam upaya menumbangka pasukan Taliban.

Turki Tawarkan Jaga Bandara Afghanistan

Para pejabat Turki dan AS telah membahas kemungkinan persyaratan terkait misi tersebut, yang beberapa di antaranya telah disetujui oleh Washington untuk dibahas, kata seorang pejabat Turki.

"Menyusul keputusan Amerika Serikat untuk menarik diri dari Afghanistan, Turki telah mengajukan tawaran untuk memastikan keamanan bandara Kabul. Dalam kerangka ini, pembicaraan sedang berlangsung dengan NATO dan Amerika Serikat," kata pejabat Turki itu.

Peran Turki dalam mengamankan bandara untuk penerbangan internasional bisa membantu Ankara dan negara-negara Barat meningkatkan hubungan.

Hubungan di antara kedua pihak itu sangat tegang terkait pembelian sistem pertahanan Rusia oleh Turki serta perselisihan dengan negara-negara Eropa mengenai hak pengeboran di perairan Mediterania timur.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pada Senin, 7 Juni mengatakan tawaran Ankara soal pengamanan bandara di Kabul bergantung pada dukungan dari negara-negara sekutu.

"Kami berniat tetap tinggal di Afghanistan, tergantung pada kondisi. Kondisi seperti apa? Ada dukungan politik, keuangan, dan logistik. Kalau kondisi ini terpenuhi, kami bisa tetap berada di Bandara Internasional Hamid Karzai," kata Akar, seperti dikutip kementerian yang ia pimpin.

Para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat jati diri mereka tidak diungkapkan, mengatakan mereka menyambut baik proposal Turki, tetapi Ankara meminta terlalu banyak aspek "pendukung" dari AS untuk misi tersebut.

Para pejabat itu juga menyebutkan beberapa kekhawatiran AS soal apakah Turki bisa diandalkan.

Keraguan itu didasarkan atas kejadian bahwa mereka tidak sepakat menyangkut beberapa hal. Namun, mereka mengatakan Washington akan menemukan cara untuk menyelesaikannya.

Para pemimpin NATO akan membahas Afghanistan pada pertemuan mereka pada Senin, 14 Juni depan. Pada kesempatan itu, Presiden Turki Tayyip Erdogan dijadwalkan bertemu Joe Biden untuk pertama kalinya sejak presiden AS itu menjabat.

Rencana soal pengamanan bandara oleh Turki mungkin akan menjadi kesempatan langka untuk membangun niat baik di tengah upaya untuk menyelesaikan perselisihan soal pembelian pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki --yang membuat Washington tahun lalu menjatuhkan sanksi pada industri senjata Turki.

AS dan Turki juga berselisih soal dukungan AS pada pejuang Kurdi Suriah, konflik Israel-Palestina, dan kasus pengadilan AS terhadap bank negara Turki.

Artikel ini telah tayang di VOI dengan judul: Turki Tawarkan Jaga Bandara Afghanistan setelah NATO Tarik Pasukan, saatnya merevolusi pemberitaan.