YOGYAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan sosialisasi sekaligus memantau penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 di wilayah Kecamatan Banguntapan pada Senin.
Ketua Harian Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Bantul Joko B Purnomo di sela pemantauan mengatakan bahwa Satuan Tugas ingin memastikan protokol kesehatan dijalankan di tempat umum seperti rumah makan, pasar, warung, dan tempat perbelanjaan.
BACA JUGA:
Satgas COVID-19 Pantau Penerapan Protokol Kesehatan
"Banyak tempat makan yang menyediakan tempat cuci tangan, namun saya lihat masih minim petugas yang berjaga untuk mengingatkan pengunjung. Oleh karena itu, hari ini saya dan Pak Camat turun untuk memberikan edukasi bagi masyarakat," kata Wakil Bupati Bantul yang dikutip VOI dari ANTARA.
Menurut data Dinas Kesehatan Bantul terdapat beberapa klaster penularan COVID-19 di wilayah Banguntapan. Joko mengatakan, pemerintah kabupaten sepakat dengan pemerintah kecamatan dan kelurahan di Banguntapan untuk mengoptimalkan fungsi satuan tugas tingkat pedukuhan hingga rukun tetangga.
"Dioptimalkan untuk bagaimana mereka ikut terlibat langsung dalam penegakan Instruksi Bupati Bantul tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro dan protokol kesehatan," kata Wakil Bupati.
Menurut data Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Bantul, hingga Minggu (20/6) jumlah akumulatif warga yang terserang COVID-19 sebanyak 17.267 orang dengan perincian 14.406 orang sudah sembuh, 419 orang meninggal dunia, dan 2.442 orang masih menjalani karantina.
Penderita COVID-19 yang masih menjalani karantina tersebar di 17 kecamatan, paling banyak di Kecamatan Banguntapan (400 orang) disusul Sewon (309 orang), dan Kasihan (269 orang).
Camat Banguntapan Fauzan Muarifin melalui media sosial mengajak warganya tinggal di rumah saja apabila tidak ada urusan penting dan mendesak karena kasus penularan COVID-19 makin mengkhawatirkan.
"Bertambahnya pasien positif COVID-19 karena meningkatnya aktivitas di luar rumah, sementara prokes banyak diabaikan, tanpa masker, berkerumun dan sebagainya. Karena itu, kalau benar-benar tidak penting di rumah saja," kata Fauzan.