Berita Bantul: Pemkab Meminta Masyarakat Galakkan Kembali Penerapan Prokes
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Penggalaan kembali penerapan protokol kesehatan yang sudah agak kendor di tengah ancaman penyebaran COVID-19 varian Omicron yang diminta Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Kamis, mengatakan ancaman varian Omicron memang nyata, karena di wilayah Jakarta sudah ditemukan kasus dan meluas, sehingga perlu diantisipasi penyebaran agar tidak masuk Yogyakarta, termasuk Kabupaten Bantul.

"Jakarta-Yogyakarta ini memiliki hubungan yang sangat erat, dengan demikian Bantul juga menjadi kabupaten yang cukup rentan terhadap masuknya varian Omicron, sehingga bagaimana kita galakkan kembali penerapan prokes yang secara umum agak sedikit mengendor di masyarakat," katanya.

Meminta Masyarakat Galakkan Kembali Penerapan Prokes

Menurut dia, penerapan protokol kesehatan di masyarakat cenderung mengendor karena COVID-19 semakin terkendali.

Ia mengatakan setiap hari diumumkan zona hijau selalu bertambah sehingga persepsi masyarakat terhadap COVID-19 sudah aman, dan kemudian disikapi dengan melonggarkan protokol kesehatan.

"Masyarakat mempersepsikan kita ini sudah aman, kita sudah merdeka dari COVID-19, padahal itu tidak benar, kita belum aman, penularan masih berpotensi terjadi di masyarakat jika tidak taat prokes," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Selain menggalakkan kembali penerapan protokol kesehatan, ia mengajak masyarakat, terutama lansia, yang rentan dan sudah memenuhi syarat menerima vaksinasi penguat, yaitu setelah enam bulan vaksinasi kedua, agar mengikuti vaksinasi penguat yang sudah diluncurkan beberapa hari lalu.

"Vaksinasi 'booster' (penguat) itu manfaatnya untuk lebih menjaga masyarakat Bantul dari paparan COVID-19 atau meningkatkan imunitas yang lebih meyakinkan," katanya.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, total kasus positif di Bantul hingga Rabu (19/1) sebanyak 57.435 orang, dengan angka kesembuhan mencapai 55.850 orang, sedangkan kasus kematian totalnya berjumlah 1.569 orang.

Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi di Bantul tinggal 16 orang, berasal dari Kecamatan Banguntapan delapan orang, Imogiri lima orang, Pajangan, Sewon, dan Bantul masing-masing satu orang.