YOGYAKARTA - Angka perkembangan kasus COVID-19 harian di daerah ini dalam beberapa hari terakhir masih terkendali yang dinyatakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Sampai hari ini perkembangan COVID-19 di Bantul terkendali, memang tempo hari lalu sudah sampai nol, kemudian ada sedikit peningkatan tetapi tidak signifikan, antara nol sampai lima kasus baru, jadi fluktuasi kasus ini masih dalam angka yang terkendali," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Rabu.
Meski demikian, kata dia, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19, apalagi saat ini ada ancaman virus varian baru yaitu Omicron yang sudah ditemukan di Jakarta dan terus bertambah penularannya.
Masih Aman Terkendali
"Presiden, Menko Marves (Kemaritiman dan Investasi) dan Menkes (Menteri Kesehatan) terus-menerus menyuarakan perlunya kita mengantisipasi varian Omicron yang hari ini melanda Jakarta, sebagian besar yang terpapar Omicron tanpa gejala," katanya.
Dia mengatakan, untuk mengantisipasi itu, perlu menggalakkan kembali penerapan protokol kesehatan di masyarakat yang cenderung mengendor, apalagi tiap hari dalam sebulan terakhir wilayah zona hijau atau yang nol kasus COVID-19 di Bantul selalu bertambah.
"COVID-19 semakin terkendali dan nyatanya juga rumah sakit dan selter tingkat keterisian rendah, bahkan sepi, sehingga persepsi masyarkat terhadap COVID-19 kemudian disikapi dengan melonggarkan prokes, padahal ini tidak benar," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, total kasus positif terpapar COVID-19 di Bantul secara kumulatif hingga hari Rabu (19/1) sebanyak 57.435 orang, setelah ada satu kasus baru yang terkonfirmasi.
Kemudian total angka kesembuhan dari paparan COVID-19 di Bantul hingga periode tersebut sebanyak 55.850 orang, sedangkan kasus kematian totalnya berjumlah 1.569 orang.
Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi di Bantul per Rabu tinggal 16 orang, berasal dari Kecamatan Banguntapan delapan orang, Imogiri lima orang, Pajangan, Sewon dan Bantul masing-masing satu orang.