Soal Film: Sukses Film Jaws Berpengaruh Buruk Terhadap Reputasi Ikan Hiu, Apa Alasannya?
Sala satu adegan di flim Jaws yang membuat reputasi hiu menjadi sangat ditakuti. (foto: tangkapan layar)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Banyak Film tentang hiu produksi Hollywood telah menggambarkan ikan besar ini sebagai predator puncak  yang sangat berbahaya. Kini, hal itu justru dianggap sebagai penghambat upaya konservasi bagi ikan yang menduduki puncak rantai makanan di lautan itu.

Menurut penelitian, 96 persen dari 109 film hiu yang terdaftar di database online iMDB menggambarkan interaksi antara manusia dan predator puncak itu sebagai ancaman 'terang-terangan'. Hanya tiga persen dari film  yang 'secara diam-diam' menggambarkan interaksi hiu-manusia sebagai berpotensi mengancam. Sementara satu film tidak menyertakan interaksi yang berpotensi mengancam.

Film Jaws Berpengaruh Buruk Terhadap Reputasi Ikan Hiu

Sebagian besar dampak itu berasal dari film blockbuster tahun 1975 'Jaws,'. Film itu secara drastis mengubah cara masyarakat memandang hiu, khususnya hiu putih besar.

Sejak Jaws, terdapat beberapa film hiu monster seperti Open Water, The Meg, 47 Meters Down, Sharknado . Semua film itu secara terang-terangan menghadirkan hiu sebagai makhluk menakutkan dengan nafsu makan yang tak terpuaskan terhadap daging manusia. 

"Ini tidak benar," kata Dr. Briana Le Busque, seorang peneliti Hiu dari sebuah University of South Australia. 

Menurut International Shark Attack File (ISAF), ada 57 kasus serangan hiu terhadap manusia yang tidak beralasan pada tahun 2020. Angka ini turun dari rata-rata serangan yang terjadi sepanjang tahun 2015-2019, sebanyak 80 kasus per tahun.

Meskipun angkanya rendah, sebagian karena pandemi COVID-19, namun terdapat 10 orang meninggal akibat serangan hiu pada tahun 2020. Ini menjadi angka tertinggi sejak 2013, sesuatu yang oleh para ahli digambarkan sebagai 'tahun yang luar biasa mematikan.' Sementara rata-rata kematian manusia akibat serangan hiu yang tidak beralasan adalah empat per tahun.

Lebih dari dua persen dari 548 spesies hiu yang diketahui telah menyerang manusia. Akan tetapi tiga ini, hiu banteng, hiu putih besar, dan hiu macan, adalah hiu yang paling banyak menyerang manusia.

Di Amerika Serikat, saat ini kemungkinan adanya manusia yang terbunuh oleh hiu adalah 3,7 juta berbanding 1 kasus. Bahkan ISAF, seperti dikutip USA Today, mencatat bahwa lebah, tawon, dan anjing membunuh lebih banyak orang di dalam AS daripada hiu.

“Hiu memiliki risiko bahaya yang jauh lebih besar dari manusia daripada manusia ke hiu. Ini menyebabkan populasi hiu global menurun dengan cepat, dan banyak spesies berisiko punah,” tambah Dr Le Busque.

“Memperburuk rasa takut akan hiu yang tidak proporsional dengan ancaman,  sebenarnya justru merusak upaya konservasi hiu. Sering kali hal itu memengaruhi orang untuk mendukung strategi mitigasi yang berpotensi berbahaya,” tambahnya.

“Tidak ada keraguan bahwa warisan Jaws tetap ada, tetapi kita harus memperhatikan bagaimana film menggambarkan hiu untuk menangkap penonton film. Ini adalah langkah penting untuk menghilangkan prasangka mitos hiu dan membangun konservasi hiu yang aman,” pungkas Dr Le Busque.

Artikel ini telah tayang dengan judul, Sukses Film Jaws Berpengaruh Buruk Terhadap Reputasi Ikan Hiu, Apa Alasannya?, saatnya merevolusi pemberitaan!