Update Seputar Sleman: Satgas COVID-19 Sleman Memantau PPKM Tiga Kali Sehari
Satgas COVID-19 Kabupaten Sleman setiap hari rutin melakukan pemantauan dan peninjauan penerapan PPKM di wilayah setempat - ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, setiap hari rutin mengadakan pemantauan dan peninjauan PPKM Level 4 di berbagai wilayah baik, di perkantoran, pabrik, rumah makan, pasar, toko swalayan dan lainnya.

"Dalam setiap hari Satgas yang terdiri dari aparat Satpol PP, TNI, Polri, serta instansi terknis lainnya, melakukan pemantauan sebanyak tiga kali," kata Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) Satpol PP Kabupaten Sleman Sarah Waluyo di Sleman, Rabu.

Memantau PPKM Tiga Kali Sehari

Menurut dia, dalam pantuannya Satgas selain menegakkan peraturan secara tegas dan humanis juga melakukan pembinaan, pembagian masker, serta sosialisasi pentingnya penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat.

"Hal ini dilakukan dalam rangka pengendalian penyebaran COVID-19, selama pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 yang telah diperpanjang dari 26 Juli sampai 2 Agustus," katanya.

Dari tinjaun yang dilakukan pada Rabu (28/7) di beberapa lokasi yaitu pabrik plastik, Pasar Tempel dan mini market dilakukan pembagian masker kepada pedagang pasar maupun masyarakat setempat dan edukasi tentang protokol Kesehatan.

"Hasil dari tinjuan tersebut terdapat beberapa pedagang yang masih belum menggunakan masker dengan benar, serta mini market yang belum memenuhui anjuran orokes yakni belum memiliki termogan untuk mengukur suhu pengunjung," katanya.

Sementara dalam peninjauan di pabrik plastik perusahaan telah menerapkan protokol kesehatan dan menerapkan tiga shift bagi pekerjanya.

"Kegiatan peninjauan hari ini dilaksanakan di beberapa pelaku usaha mulai dari pabrik produksi tempat makanan plastik sudah melaksanakan prokes yang di anjurkan pemerintah dengan menggunakan sistem kerja shift selama 3 kali sehari dengan hanya 30 persen dari jumlah pekerja," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Ia mengatakan, di beberapa pasar para pedagang dan pengunjung juga telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat hanya ada beberapa masyarkat dan pedagang yang belum benar dalam pemakaian masker.

"Ini kami edukasi terus menerus agar penularan virus ini bisa dikurangi, sampai dengan penyediaan tempat cuci tangan dan termogan yang harus dimiliki oleh toko untuk mengukur suhu tubuh pengunjung yang masuk, yang belum menyediakan diedukasi untuk segera menyediakan sarana prasarana protokol kesehatan," katanya.