Usulan Mahasiswa yang Gugur dalam Gerakan Reformasi '98 Jadi Pahlawan Nasional
FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Para mahasiswa yang gugur dalam Gerakan Reformasi layak dianugerahi gelar pahlawan nasional. Mereka dianggap berjasa karena melahirkan era politik baru yaitu supremasi sipil dan kedaulatan hukum mendapat usulan dari Persatuan Persaudaraan Trisakti (PAPERTI) 98.

Ketua PAPERTI 98 Iwan Kurniawan mengatakan Gerakan reformasi 1997-1998 telah mengubah sejarah Indonesia. Bukan hanya mengakhiri kekuasaan sebuah rezim Orde Baru, namun juga telah melahirkan lanskap baru politik Indonesia yang demokratis.

Jadi Pahlawan Nasional

"Suatu tatanan yang diniatkan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, suatu era politik baru di mana supremasi kekuasaan sipil dan kedaulatan hukum ditegakkan. Dalam era inilah sebuah Indonesia baru di mana cita-cita proklamasi hendak diwujudkan kembali secara otentik," kata Iwan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 11 November.

Menurut dia, Gerakan Reformasi dicetuskan para aktivis mahasiswa, gagasan sesungguhnya melampaui perdebatan mengenai hakikat gerakan mahasiswa dalam dikotomi sebagai gerakan moral atau gerakan politik.

Iwan mengajak masyarakat mengenang kembali sejarah bangsa Indonesia yaitu peran mahasiswa sangat vital, sejak jaman pergerakan tahun 1908, 1928, 1945, 1966, dan 1998, gerakan yang dipelopori mahasiswa mampu membawa perubahan-perubahan yang sangat mendasar.

"Gerakan Reformasi Tahun 1998 gugur empat mahasiswa Universitas Trisakti yaitu Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie. Mereka adalah pejuang dan tonggak bangsa dalam menyongsong era baru walaupun kasusnya tidak kunjung terungkap," ucap dia.

Ia mengatakan, dalam Keppres 057/PK/2005 tertanggal 15 Agustus 2005, keempat mahasiswa itu ditentukan sebagai pejuang reformasi atas jasa-jasanya yang besar terhadap bangsa Indonesia.

Sekretaris Jenderal PAPERTI 98 Saidu Solihin mengukur jasa keempat pejuang reformasi itu dalam pengorbanan reformasi benar-benar vital, komponen dari ribuan mahasiswa yang turun ke jalan untuk membantah dan melawan kekuasaan yang menyimpang.

"Para mahasiswa yang turun ke jalan mewakili harapan banyak mahasiswa Indonesia lainnya yang menginginkan perubahan. Menginginkan tatanan baru yang menjalankan amanah sesuai cita-cita nasional para pendiri bangsa," tuturnya dikutip dari Antara.

Baca selengkapnya di: Mahasiswa yang Gugur dalam Gerakan Reformasi '98 Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional