Berita Sleman: Bupati Sleman Mengukuhkan Jaringan Petani Milenial UPTD BP4 Wilayah V
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo kukuhkan pengurus Jaringan Petani Milenial UPTD BP4 wilayah V di Bulus Tempel, Candibinangun, Pakem. Foto ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Bupati Sleman' Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo mengukuhkan pengurus Jaringan Petani Milenial tingkat Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Penyuluh Pertanian, Pangan dan Perikanan (UPTD BP4) wilayah V di Bulus Tempel, Candibinangun, Pakem, Jumat.

Pada kegiatan yang digagas Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman tersebut Bupati Sleman juga sekaligus melakukan panen padi Sembada Merah yang merupakan varietas kebanggaan warga Sleman.

Mengukuhkan Jaringan Petani Milenial

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, menurut data sampai saat ini sudah ada 410 petani milenial di Kabupaten Sleman.

"Pemerintah Kabupaten Sleman sendiri menargetkan ada 2.000 petani milenial hingga tahun 2024 nanti," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Ia mengatakan, hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat untuk membangun industri pangan berbasis pertanian modern.

"Saat ini pemuda banyak yang enggan jadi petani. Tapi di Kabupaten Sleman, kita tunjukkan petani milenial di sini andal dan unggul serta berdaya saing," katanya.

Dalam kesempatan ini Bupati Sleman juga melakukan panen padi Sembada Merah milik Kelompok Tani Sido Maju.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto yang hadir pada kegiatan tersebut  mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Sleman yang terus mendukung program Pemda DIY untuk mewujudkan 1.000 petani milenial di tahun 2022 ini.

Menurut dia, ketahanan pangan bukan hanya dibebankan kepada petani saja, namun harus ada dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak.

"Hari ini jumlah petani milenial sudah mendekati (target 1.000 tani milenial). Dan apresiasi untukBupatiSleman, yang paling banyak adalah Kabupaten Sleman," katanya.

Ketua Kelompok Tani Sido Maju Setyo Widodo mengatakan, varietas Sembada Merah terus berkembang. Pada 2021 luas tanam varietas tersebut mencapai 10 hektare dan dipanen secara berurutan. Adapun hasil produksi padi rata-rata berkisar 8,6 ton per hektare.

"Pemasarannya bisa dilakukan secara pribadi dari petani, melalui kelompok tani, maupun melalui mitra pemasaran," katanya.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!