YOGYAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta menguatkan PPKM Mikro di tingkat RT setelah kota tersebut dan empat kabupaten lain di DIY masih ditetapkan bertahan di PPKM Level 4 yang berlaku hingga Senin (21/3).
"Pada prinsipnya yang perlu dilakukan sekarang adalah mengetatkan protokol kesehatan sejak dari lingkungan terkecil, sehingga pelaksanaan PPKM Mikro menjadi sangat penting untuk membantu pengawasan langsung di masyarakat," kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, pengawasan langsung di tingkat masyarakat penting dilakukan karena saat ini pemerintah menerapkan kebijakan untuk tidak lagi mewajibkan tes antigen/PCR bagi pelaku perjalanan.
Kuatkan PPKM Skala Mikro
Sebagai daerah tujuan wisata, katanya, maka kebijakan tersebut harus diantisipasi dengan penerapan protokol kesehatan ketat serta pembatasan aktivitas masyarakat.
"Jika memang tidak ada kepentingan mendesak, maka sebaiknya mengurangi interaksi terutama di tempat-tempat umum karena dimungkinkan akan bertemu dengan banyak orang dari luar daerah," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Pengawasan protokol kesehatan di tempat umum, lanjut Heroe, tetap dilakukan guna memastikan wisatawan yang datang juga mematuhi setiap aturan yang berlaku.
"Dengan pembatasan aktivitas dan penerapan protokol kesehatan, maka diharapkan nanti saat Ramadhan dan Lebaran kasus semakin turun dan terkendali," katanya.
Meskipun bertahan di PPKM level tertinggi, Heroe menyebut kasus aktif di Kota Yogyakarta semakin turun bahkan sudah melewati puncak kasus.
"Kasus menunjukkan kecenderungan turun dan saat ini dari grafik berada di sepertiga dari puncak kasus," katanya.
Ia menyebut pasien sembuh semakin tinggi dan kasus kematian tidak sebanyak saat gelombang Delta.
"Rata-rata sudah berusia lanjut dan memiliki komorbid," katanya.
Pada Selasa, terdapat tambahan 135 kasus baru COVID-19 dengan 299 pasien dinyatakan sembuh atau selesai isolasi, dan satu pasien meninggal dunia.
Dengan demikian, terdapat 1.464 kasus aktif di Kota Yogyakarta atau turun dibanding Senin (14/3) dengan 1.647 kasus aktif.
BACA JUGA:
Saatnya merevolusi pemberitaan Jogja.Voi.id!