Berita Kulon Progo: Angkasa Pura I YIA Suguhkan Tarian Anoman Kepada Delegasi G20
AP I Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo suguhkan tarian Anoman kepada delegasi G20. (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan penyambutan kepada beberapa delegasi G20 yang tiba di bandara dengan Tarian Anoman dan Ganongan.

General Manager Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Kamis, mengatakan Tarian Anoman dalam kisah Ramayana memiliki makna sebagai gambaran tokoh penting yang gagah berani, yang gemar menebarkan kebaikan dalam seni wayang kisah Ramayana.

Kemudian, Tarian Bujang Ganong (Ganongan) atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang energik dalam seni Reog Ponorogo.

Angkasa Pura I YIA Suguhkan Tarian Anoman

"Melalui makna tersebut, tersisip harapan melalui para delegasi, bahwa setiap agenda pertemuan G20 yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta dapat memberikan kebaikan bagi seluruh masyarakat dunia," kata Agus Pandu seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Ia mengatakan Yogyakarta menjadi salah satu tuan rumah penyelenggaraan rangkaian agenda Presidensi G20 melalui pertemuan setingkat Menteri dan setingkat Dirjen (working group). Hal ini menjadi momentum pula bagi PT Angkasa Pura I untuk turut serta mendukung pemerintah daerah dalam mempromosikan dan memperkenalkan segala keistimewaan yang dimiliki oleh Yogyakarta.

PT Angkasa Pura I berkomitmen untuk dapat memberikan kesan yang baik, serta memberikan layanan unggul yang menampilkan keramahtamahan khas Indonesia sesuai dengan apa yang tertuang pada visi perusahaan. Bandara Internasional Yogyakarta telah menyiapkan jalur khusus bagi delegasi yang tiba dan berangkat, terpisah dari jalur penumpang umum.

Selain itu, para delegasi pertemuan G20 di Yogyakarta yang tiba di Bandara Internasional Yogyakarta disambut dengan pelayanan terbaik dan ruang transit khusus yang merupakan kolaborasi dengan anak perusahaan, yaitu Angkasa Pura Hotels.

"Kami telah menyiapkan jalur dan area khusus bagi delegasi. Mulai penyambutan saat tiba, kemudian proses check in dan pengecekan kesehatan, bagasi atau pengambilan bagasi, hingga jalur kendaraan delegasi. Hal ini sebagai wujud pelayanan prima, dengan mengedepankan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan para delegasi, yang tentu menjadi prioritas utama kami,” katanya.

Selain itu, lanjut Agus Pandu, pihaknya juga telah menyiapkan produk-produk UMKM unggulan yang berada di Kawasan Tugu Malioboro (KTM) dan Galeri Pasar Kotagede. Telah disediakan lebih kurang 15 persen dari total area Komersial yang ditujukan untuk UMKM.

Bandara Internasional Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY untuk pengelolaan UMKM Pasar Kotagede seluas 1.475 meter persegi yang dapat memfasilitasi 500 UMKM di mana saat ini terdapat 431 UMKM yang berasal dari DIY dan Jawa Tengah.

Selain itu juga, bekerjasama dengan Java Connections Art Management, Bandara Internasional Yogyakarta telah memfasilitasi 200 UMKM di area gedung penghubung seluas 887 meter persegi. Sejalan dengan penyelenggaraan agenda Energy Transitions Working Group dengan topik securing energy, accessibility, smart and clean energy technologies scaling up dan advancing energy financing, Bandara Internasional Yogyakarta turut berpartisipasi dalam mewujudkan green airport yang senantiasa memperhatikan aspek pelestarian lingkungan hidup.

Salah satunya adalah pelestarian air dengan pemanfaatan air hujan untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih di Bandara Internasional Yogyakarta. Pemanfaatan air hujan dilakukan dengan membangun fasilitas air hujan tank kawasan yang berfungsi untuk menangkap, mengumpulkan, mengolah, dan meresapkan air limpahan hujan untuk digunakan sebagai sumber air alternatif bagi keperluan operasional bandara. Air hujan ditadah dan dikumpulkan untuk kemudian disaring menggunakan sistem reverse osmosis.

Untuk mewujudkan bandara yang ramah lingkungan, selain penghematan air, YIA didukung berbagai perangkat utilitas yang mendukung konsep ramah lingkungan seperti penggunaan lampu LED, elevator, lift, dan travelator yang menggunakan fitur sleep mode, sanitair dengan fitur dual flush and auto faucet, serta penggunaan kaca bangunan sunergy green yang mampu merefleksikan sinar matahari dengan baik dan mendukung efisiensi penggunaan pendingin ruangan di dalam area terminal.

Selain memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan hidup, Bandara Internasional Yogyakarta dirancang dengan arsitektur bergaya modern. Namun eksterior dan interior tetap menggambarkan budaya Yogyakarta, baik itu melalui instalasi karya seni (artwork) yang melibatkan berbagai seniman lokal Yogyakarta, maupun beragam area yang telah didesain secara khusus untuk menjadi etalase Yogyakarta, Kulon Progo, dan sekitarnya.

"Bandara Internasional Yogyakarta atau YIA memang dirancang dan dibangun dengan memperhatikan aspek pelestarian lingkungan hidup pada berbagai aspeknya, mulai dari perangkat utilitas yang ramah lingkungan, penghematan energi, hingga penghematan air. Oleh karena itu, di 2021, Bandara Internasional Yogyakarta meraih Sertifikat 'Gold' Greenship dari Green Building Council Indonesia,” imbuh Agus Pandu Purnama.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!