Berita Bantul: Dinkes Bantul Mengingatkan Protokol Kesehatan Saat Ramadhan
Kantor Dinas Kesehatan Bantul, DIY (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA -  Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 saat melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan di Bulan Ramadhan 1443 Hijriah.

"Sebagaimana diketahui edaran Menteri Agama, dan edaran pemerintah, kaitan peribadatan di Bulan Ramadhan, termasuk Idul Fitri tetap berjalan seperti biasa, hanya penekanannya bagaimana protokol kesehatan harus dijalankan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Rahardjo di Bantul, Minggu seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Menurut dia, pedoman pelaksanaan kegiatan selama Ramadhan dan Idul Fitri agar tidak terjadi penularan COVID-19, sudah dirapatkan dengan lintas sektoral. Dari sisi kesehatan, pihaknya telah memberikan masukan agar protokol kesehatan selalu dijalankan.

Dinkes Bantul Mengingatkan Protokol Kesehatan

"Jadi kami menggarisbawahi terkait protokol kesehatan itu, apabila kegiatan dilaksanakan harus dengan koridor kesehatan dan memperhatikan leveling pada PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang di Bantul ini Level 3," katanya.

Sementara itu, Camat Bantul Fauzan Muarifin dalam edarannya menyatakan bahwa umat Islam dapat melaksanakan ibadah, seperti puasa, takjilan, shalat tarawih, tadarus, kultum, Shalat Idul Fitri dan ibadah lainnya, dengan tetap mengutamakan disiplin protokol kesehatan, terutama memakai masker dan menjaga jarak.

"Khusus peringatan Nuzulul Quran, buka puasa bersama dan takbir keliling bisa dilaksanakan dengan cara sederhana tanpa ada kerumunan jamaah yang berlebih," katanya.

Menurut dia, pandemi COVID-19 di wilayahnya mulai bisa terkendali dengan makin turunnya angka kesakitan dan tingkat keparahannya. Kondisi yang baik ini bisa dicapai, salah satunya karena adanya vaksinasi yang digencarkan pemerintah melalui fasilitas kesehatan.

Oleh karena itu, dia memohon jamaah yang belum vaksin agar segara melakukan vaksinasi yang disediakan gratis di puskesmas dan rumah sakit setempat, kecuali bagi mereka yang karena kondisi kesehatan belum memungkinkan.

"Vaksin murni masalah kesehatan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Tidak ada hubungan dengan mazhab keagamaan tertentu yang manfaatnya kembali kepada umat, baik personal maupun komunal," katanya.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!