YOGYAKARTA - Dinas Pariwisata Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan pelatihan kepada pelaku usaha pariwisata dan pengelola desa wisata menuju wellness tourism (wisata kebugaran) yang akan segera diterapkan pada masa pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 ini.
"Pelatihan kita libatkan dari desa wisata, pelaku wellness tourism produk herbal, makanan alami, spa alam, desa wisata juga dari beberapa perangkat desa/kelurahan," kata Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Muhamad Arif Aldian di Gunung Kidul, Selasa.
Arif mengatakan pada masa pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, khusus sektor pariwisata adalah pengembangan wisata kebugaran. "Harapannya selain untuk meningkatkan kunjungan ke desa wisata bisa sebagai alternatif liburan sekolah," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Melatih Pelaku Pariwisata Untuk Wisata Kebugaran
Dia mengatakan Dispar Gunung Kidul telah menyiapkan beberapa desa wisata sebagai wisata kebugaran, yakni Desa wisata Bunder, Desa wisata Ngestirejo, Desa Wisata Nglanggeran, Desa Wisata Putat, dan Desa Wisata Katongan, serta beberapa desa wisata yang lain.
Konsep wellness tourism adalah wisata kebugaran sebagai alternatif konsep pariwisata dengan memperhatikan potensi yang ada di Gunung Kidul.
"Kami mencoba perkenalkan dengan menitikberatkan pada tujuan memelihara, mengelola, serta meningkatkan kesehatan dan kondisi tubuh secara keseluruhan baik fisik maupun mental," kata Arif
Kepala Dinas Pariwisata juga mengutarakan harapannya agar dengan adanya wisata kebugaran ini bisa meningkatkan kunjungan ke desa wisata yang ada di Gunung Kidul.
"Wisatawan yang berlibur ke Gunung Kidul memiliki alternatif wisata selain pantai selama libur sekolah. Selain itu, wisatawan juga bisa belajar tentang produk yang ada di desa wisata," kata Muhamad Arif Aldian.
BACA JUGA:
Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!