Berita Kulon Progo: DPRD Kulon Progo Minta Pemda Memetakan Sekolah Dasar Kekurangan Siswa
Ketua Komisi IV DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori. (ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Komisi IV DPRD Kabupaten Kulon Progo di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pemerintah daerah (pemda) menyiasati kekurangan guru dengan memetakan sekolah-sekolah dasar yang kekurangan siswa dan kemudian menggabungkan kegiatan belajar mengajarnya. 

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kulon Progo Muhtarom Asrori di Kulon Progo, Selasa, mengemukakan bahwa Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga bisa berkoordinasi dengan sekolah dan komite sekolah dalam memetakan sekolah-sekolah dasar yang kekurangan murid dan membahas rencana penggabungan kegiatan belajar mengajarnya.

"Faktanya dengan siswa yang sedikit itu bisa secara penyampaian guru kepada siswa dengan hasil bagus, namun di lapangan tidak seperti itu. Penyampaian materi kepada siswa masih biasa, sehingga lebih efektif dan efisien dengan mempertimbangkan kekurangan guru, perlu adanya penggabungan sekolah," kata Muhtarom seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Memetakan Sekolah Dasar Kekurangan Siswa

"Kalau sekolah negeri minim siswa, kami pikir perlu ada pembicaraan dengan sekolah, komite, dan tokoh masyarakat sekitar seandainya ada sekolah yang bisa digabung," ia menambahkan.

Ia menjelaskan pula bahwa penggabungan sekolah akan berimplikasi pada pengelolaan lebih lanjut aset-aset sekolah dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga mesti membahas persoalan tersebut dengan pemerintah desa jika lahan yang digunakan untuk membangun sekolah milik desa.

"Aset tersebut bisa digunakan untuk kantor desa atau ruko, sehingga tidak ada aset mangkrak," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo Arif Prastowo mengatakan bahwa dinas juga berencana menggabungkan sekolah-sekolah dasar yang kekurangan murid, termasuk Sekolah Dasar (SD) Ngrojo di Desa Kembang.

"Berdasarkan data, ada 115 SD yang kekurangan murid. Kami akan melakukan pemetaan kembali. Sedangkan SD Ngrojo memang ada wacana untuk digabung," katanya, menambahkan, sekolah-sekolah di Kokap, Samigaluh, dan Girimulyo berpotensi kekurangan siswa.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!