YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta meningkatkan program padat karya untuk menekan angka pengangguran terbuka di wilayah ini yang mencapai 2,61 persen akibat pandemi COVID-19.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul Sri Suhartanta di Gunung Kidul, Senin, mengatakan sebelum adanya pandemi COVID-19, angka pengangguran terbuka di daerah itu 1,92 persen, sedangkan selama pandemi naik menjadi 2,61 persen.
BACA JUGA:
"Untuk menekan ini, Pemkab Gunung Kidul menggalakkan program padat karya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Beberapa program padat karya yang diampu oleh masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) akan berjalan," kata dia yang dikutip VOI dari ANTARA.
Padat Karya Guna Tekan Pengangguran Terbuka
Ia mengakui pengangguran ini juga berdampak pada peningkatan kemiskinan di Gunung Kidul. Dalam upaya menekan pengangguran, berbagai program digelontor oleh pemerintah. Diharapkan program tersebut bermanfaat menghambat laju peningkatan kemiskinan.
"Upaya yang dilakukan adalah melalui program-program yang menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, bantuan sosial, dan upaya pemberdayaan pengembangan ekonomi masyarakat," katanya.
Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Gunung Kidul Ahsan Jihadan mengatakan lowongan pekerjaan sebenarnya ada. Pemerintah tetap berupaya melakukan penyaluran tenaga kerja ke perusahaan-perusahaan di daerah dan luar daerah.
Namun demikian, penyaluran tenaga kerja ke luar negeri hingga saat ini belum ada informasi mengenai permintaan dari negara-negara yang biasanya bekerja sama dalam penyediaan tenaga kerja.
"Kami tetap informasikan ke masyarakat mengenai lowongan pekerjaan. Sebagai contoh penyaluran ke Batam," katanya.