YOGYAKARTA - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo mengusulkan solusi agar industri pariwisata tetap bertahan dan wisatawan dapat berlibur dengan aman yaitu menjadikan kartu vaksin COVID-19 sebagai syarat perjalanan wisata.
"Sektor industri pariwisata hampir seluruhnya terdampak selama pandemi COVID-19. Apalagi saat pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di mana semua destinasi wisata ditutup sementara," kata Kustini Sri Purnomo di Sleman, Kamis.
BACA JUGA:
Mengusulkan Kartu Vaksin Menjadi Syarat Perjalanan Wisata
Menurut dia, Pemkab Sleman sedang mengusulkan ke sejumlah pihak agar kartu vaksin COVID-19 dapat menjadi syarat perjalanan wisata.
"Usulan tersebut memperhatikan saran dan masukan dari para pelaku wisata di Bumi Sembada (Sleman)," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.
Ia mengatakan lesunya sektor pariwisata akhirnya berdampak pada menurunnya pendapatan asli daerah (PAD) yang selama ini banyak diperoleh dari kegiatan pariwisata.
"Sebelum masuk ke tempat wisata, pengunjung memberitahukan kepada petugas di tempat wisata bahwa mereka membawa kartu vaksin. Ini solusi untuk tempat wisata agar tidak kolaps," katanya.
Kustini mengatakan hal itu tidak hanya bisa diterapkan bagi pengunjung tempat wisata. Namun juga tempat pendukung pariwisata seperti hotel, kafe, restoran dan sebagainya yang sering dicari oleh wisatawan juga bisa menerapkan hal yang sama.
"Yang sudah melaksanakan vaksin, kasih kartu vaksin atau tunjukkan kartu vaksin," katanya.
Ia mengatakan usulan tersebut merupakan langkah konkret untuk membantu perekonomian industri pariwisata dan sektor sejenisnya di Kabupaten Sleman.
"Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab Sleman juga telah melakukan berbagai upaya percepatan vaksinasi COVID-19," katanya.
Data dari Dinas Kesehatan menunjukkan capaian vaksinasi di Kabupaten Sleman telah mencapai 40 persen dari target 70 persen yang ditetapkan pemerintah pusat. Saat ini Pemkab Sleman juga tengah mengejar vaksinasi 70 persen untuk seluruh masyarakat pada akhir Desember 2021.
"Setiap pekan kami targetkan 40.000 warga divaksin, atau setiap hari rata-rata 5.000 orang. Kami optimistis bisa mencapai target itu di akhir tahun 2021," katanya.