YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya untuk mengakomodir aspirasi para pelaku wisata setempat untuk mengajukan izin uji coba pembukaan destinasi wisata yang tutup selama PPKM "Pemkab Sleman sedang menyiapkan skenario uji coba pembukaan tempat wisata. Skenario ini sebagai kerangka aktivitas pariwisata jika nanti mendapatkan izin uji coba," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Kamis.
Menurut dia, selama ini destinasi wisata di Sleman ditutup untuk menghindari kerumunan dan pembatasan mobilitas masyarakat. Akibatnya, banyak pelaku wisata yang selama ini pendapatannya bergantung pada sektor tersebut, tidak mendapatkan pemasukan.
BACA JUGA:
Berupaya Mengakomodir Aspirasi Pembukaan Destinasi Wisata
"Selama pandemi COVID-19 ini, di tempat wisata diasumsikan sebagai pusat kerumunan dan akhirnya ditutup. Dampaknya, para pelaku wisata ini banyak berkeluh kesah ke kami dan meminta adanya kebijakan yang bisa membantu mereka," katanya.
Ia mengatakan, meskipun masih ditetapkan di level 4, Pemkab Sleman berupaya serius mengakomodir aspirasi pelaku wisata. Salah satunya dengan membuat skenario uji coba pembukaan destinasi wisata di Sleman.
"Seluruh tempat wisata baik yang dikelola swasta maupun masyarakat akan melalui tahapan verifikasi terlebih dahulu. Verifikasi yang dimaksud tentunya berkaitan dengan kesiapan protokol kesehatan (prokes) yang disiapkan di masing-masing tempat," katanya.
Kustini mengatakan, hampir semua tempat wisata di Sleman sudah mengantongi CHSE dari Kemenparekraf.
"Saat ini tinggal direaktivasi lagi dan kami pastikan kesiapan penerapan protokol kesehatannya," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.
Ia mengatakan, selain prokes, kesiapan lain yang menjadi pertimbangan skenario ini adalah capaian vaksin pelaku wisata yang sudah mencapai 80 persen. Dan di masing-masing destinasi wisata sudah memiliki tim gugus tugas covid-19 yang akan memantau prokes selama kegiatan pariwisata.
"Vaksin kami terus percepat, harapannya jika pelaku wisata sudah 100 persen dosis pertama vaksin, wisata sudah diperbolehkan untuk buka," katanya.
Ia mengatakan, uji coba pembukaan pariwisata merupakan hal penting yang harus menjadi prioritas utama juga, karena sektor pariwisata di Sleman selama ini banyak menyumbang pendapatan daerah terbesar. Selain itu, dari setiap destinasi wisata mampu menyerap ribuan tenaga kerja dan menjadi mata pencaharian bagi warga masyarakat Sleman.
"Apalagi jika dikaitkan dengan produk pertanian, selama pariwisata ditutup penjualan produk pertanian juga menurun. Jika pariwisata buka, hasil penjualan produk pertanian ini bisa meningkat. Ini yang juga jadi pertimbangan kami," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan senjata untuk melakukan uji coba ini ada dua yakni protokol kesehatan dan vaksin. Dengan konsep wisata Sleman yang berada di ruang terbuka diyakini relatif lebih aman.
"Tentunya kita akan pastikan protokol kesehatannya ketat dan semua telah tervaksin. Kalau kriteria ini bisa terpenuhi, kami yakin Sleman akan mendapatkan izin untuk uji coba pembukaan destinasi wisata," katanya.