YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan pemeliharaan Etalase Taman Batu Ngingrong yang terbengkalai akibat pandemi COVID-19.
Gunung Sewu ditetapkan sebagai geopark oleh UNESCO, sehingga menjadi anggota UNESCO Global Geopark (UGG).
Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Muhamad Arif Aldian di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan aktifitas Etalase Taman Batu Ngingrong terbatas karena pandemi yang mengakibatkan sejumlah fasilitas mengalami kerusakan, butuh perbaikan.
"Kami mengusulkan anggaran pemeliharaan untuk tahun depan," kata Arif Aldian seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Pemeliharaan Etalase Taman Batu Ngingrong
Untuk diketahui, proyek pembangunan Etalase Taman Batu Ngingrong digarap sejak 2015 dan menelan anggaran hingga mencapai Rp5 miliar. Saat ini, bangunan terkesan mangkrak. Pada APBD murni dan Perubahan 2022, Etalase Taman Batu tidak masuk dalam salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Gunung Kidul.
"Lampu penerangan bermasalah. Kerusakan fasilitas lain juga sudah kami sampaikan ke dinas pariwisata," kata seorang penjaga Etalase Taman Batu Ngingrong, Anggit.
Sementara itu, General Manajer (GM) Gunung Sewu Budi Martono mengatakan tidak mudah memperoleh kepercayaan badan dunia dan ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia. Karena itu dalam mempertahankannya diperlukan komitmen bersama.
"Revalidasi status keanggotaan Geoprak Gunung Sewu di UGG dilaksanakan tahun depan," kata Budi Martono.
Geopark Gunung Sewu terletak di tiga kabupaten meliputi Gunung Kidul (DIY), Wonogiri (Jawa Tengah), dan Pacitan (Jawa Timur). Ditetapkan menjadi geopark nasional pada 13 Mei 2013 oleh Komite Nasional Geopark Indonesia.
Di Gunung Kidul ada Etalase Taman Bumi Ngingrong. Bermacam-macam jenis batuan di Gunung Kidul ada dipajang di sana. Progres pembangunannya terhenti akibat pandemi COVID-19. Refocusing anggaran memaksa pemerintah daerah memangkas kebutuhan anggaran.
"Saya sampai minta-minta ke kabupaten lainnya baik di wilayah Jawa Tengah maupun Jawa Timur supaya ada anggaran perawatan dan pengembangan Geopark Gunung Sewu," katanya.
BACA JUGA:
Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!