Yogyakarta - Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi mengatakan, Bandara Yogyakarta International Bandara (YIA) di Kulon Progo layak untuk dibuat percontohan (role model) bagi airport-airport lain di Indonesia, mengingat konsep bangunan airport itu memang dirancang bendung gempa dan menyiapkan mitigasi bencana yang bagus.
"Mitigasi bencana yang disiapkan Bandara ini cukup lengkap, diantaranya yakni ada kawasan sabuk hijau (green belt) untuk mitigasi tsunami. Selain itu bangunan bandara juga dirancang untuk menahan gempa dengan kekuatan 8,8 magnitudo. Dan ini pertama di Indonesia," ucap Fauzi saat mengikuti kegiatan kunjungan kerja Komisi V di Kulon Progo, Provinsi D.I.Yogyakarta seperti dikutip VOI dari laman DPR.go.id, Sabtu (10/4/2021).
BACA JUGA:
Selain itu, tambahnya, untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi, desain rangka atap bandara juga telah disiapkan untuk menahan abu vulkanik setebal 5 cm. "Indonesia sebagai negara yang rawan bencana perlu menyiapkan fasilitas publik yang berkaitan dengan berbagai aspek, termasuk masalah mitigasi bencana," ujarnya.
Keunikan Bandara Internasional Yogyakarta: Banyak Fasilitasnya
Di samping soal mitigasi bencana, Bandara YIA juga memberikan fasilitas khusus bagi pelaku UMKM. "Tentu ini bisa membantu perekonomian dan juga menghidupkan usaha kecil di daerah tersebut," tutur Politisi Fraksi Partai Golkar itu.
Fauzi berharap Bandara Kulon Progo dapat terus berkembang dan melayani lebih banyak lagi rute penerbangan dalam dan luar negeri. "Ini aset bangsa dan kita berharap dari bandara akan banyak pemasukan untuk negara yang bisa didatangkan," tutupnya.