Berita Bantul: Bupati Bantul Dorong Semua Desa Selesaikan Data SDGs Desa
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih mendorong semua desa di kabupaten ini menyelesaikan data SDGs Desa atau program pembangunan berkelanjutan desa guna memudahkan penyusunan perencanaan pembangunan desanya.

 "Sebanyak 75 desa di Bantul itu sudah memiliki data SDGs Desa, hanya saja ada yang kelengkapan masih 70 persen, ada yang 80 persen, kalau Desa Munthuk dan Desa Segoroyoso 100 persen," kata Bupati usai menghadiri Gelar Pembacaan dan Pemanfaatan Data SDGs Desa di Balai Desa Segoroyoso, Bantul, Rabu.

 Oleh karena itu, Bupati mendorong desa-desa yang kelengkapan data SDGs belum 100 persen, segera melengkapi, hal itu karena data tersebut bersifat detail dan mikro yang dapat menjadi acuan lebih terperinci untuk perencanaan pembangunan desa seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Bupati Bantul Dorong Semua Desa

"Saya belum menemukan data sedetail dan seakurat SDGs Desa yang diinisiasi Kemendes PDTT (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) ini akan memudahkan kita di dalam menyusun perencanaan untuk menyelesaikan masalah dengan berbasis bukti," katanya.

 Selain bukti data yang jelas, kata Bupati, untuk lokus atau sasaran program pembangunan sudah tersedia sampai by name by address, sehingga data tersebut akan memperbaiki kualitas perencanaan pembangunan terutama yang ada di desa.

 "Desa punya Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang bisa langsung digunakan untuk menembak masalah masalah yang ada di desa yang data dan buktinya sangat akurat tepat, tidak cuma kira kira saja, ini sekaligus memperbaiki persepsi kita," katanya.

 Dia mengatakan, apalagi pemerintah selama ini hanya mendapatkan data makro dari Badan Pusat Statistik (BPS), misal terkait angka kemiskinan sekian persen, indeks gini sekian persen, ketimpangan wilayah sekian.

 "Itu hanya makro, detail seperti apa tidak tahu, sehingga kalau kita mau intervensi itu mesti melakukan survei lagi, dua kali kerja. Kalau ini tidak, dan ini nanti akan kita manfaatkan pula oleh Pemkab Bantul, jadi tidak hanya desa, tapi kabupaten akan manfaatkan," katanya.

 Bahkan, kata Bupati, dengan data SDGs Desa dapat dimanfaatkan untuk implementasi di berbagai aspek termasuk aspek kesehatan, misalnya terkait kondisi kesehatan keluarga tertentu, termasuk apakah anak pertama dan seterusnya punya penyakit apa juga ditulis.

 "Sampai kondisi rumah bagaimana juga ada, misalnya seng (atap rumah), jadi per orang per rumah, dengan demikian kita semakin 'percaya diri' jika menggunakan data SDGs untuk perencanaan pembangunan pasti lebih akurat," katanya.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!