YOGYAKARTA - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX atau PON Papua akan digelar pada tanggal 2-15 Oktober 2021. Artinya, tidak ada penundaan kembali seperti pada 2020 lalu karena pandemi COVID-19.
"Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua ini akan dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober, Opening Ceremony oleh Bapak Presiden (Joko Widodo) dan Closing ceremony 15 Oktober oleh Bapak Wakil Presiden (Ma'ruf Amin)," ujar Ketua Umum KONI, Marciano Norman, dalam konferensi pers secara daring, Jumat, 10 September.
BACA JUGA:
Sementara, lanjutnya, rangkaian pertandingan akan dimulai mulai pada 23 September yang akan datang.
Dibuka Presiden Jokowi, Ditutup Wapres Ma'ruf
"PON XX Papua ini adalah Pekan Olahraga Nasional yang punya arti penting bagi kita semua. Mari kita jadikan PON ini sebagai pekan olahraga pemersatu bangsa, karena pada perhelatan olahraga empat tahunan ini ada 33 provinsi datang kontingen olahraganya ke Provinsi Papua," jelas Marciano.
Marciano mengungkapkan, PON kali ini berbeda dengan sebelumnya lantaran diselenggarakan di tengah masa pandemi COVID-19. Karena itu, KONI mengantisipasi kegiatan ini dengan vaksinasi untuk seluruh kontingen yang akan berangkat ke Papua, dan sudah dilaksanakan di provinsi masing-masing.
"Lima hari sebelum keberangkatan, atlet ini juga akan dilakukan semacam karantina karena mereka sudah harus lakukan PCR test sebelum berangkat. Setiba di Papua atlet ini datang bergelombang, akan datang H-3 di Papua dan mereka sudah kembali H+2 setelah pertandingan selesai," ungkapnya.
Saat ini, kata dia, vaksinasi sudah berjalan 50 persen. Marciano berharap, beberapa hari ke depan akan ada peningkatan bisa sampai 70-75 persen pada saat pertandingan dimulai.
Kemudian untuk situasi di Papua, Marciano mengakui bumi Cenderawasih memang sangat dinamis. "Keamanan di Papua kadang naik kadang turun, tapi secara umum ini masih dalam kemampuan batas kendali dari penanggung jawab keamanan setempat, yaitu Kapolda Papua Pangdam Cenderawasih," paparnya.
Sementara, untuk kontingen Papua akan mendapatkan keamanan internal dari masing-masing provinsi. "Kapolda setempat, maupun Kodam setempat, maupun unsur intelejen setempat memberikan perkuatan kepada masing-masing kontingen untuk bisa berangkat ke Papua," tutur Marciano.
Selain itu, dalam situasi pandemi masih ada beberapa kemungkinan untuk penyelenggaraan final PON XX Papua.
"Jadi finalnya kita mendengarkan betul saran Satgas COVID-19. Apabila situasi membaik dimungkinkan ada penonton apakah 25 persen dari kapasitas venue ataukah 50 persen, tetapi kalau menurut pertimbangan Satgas COVID-19 tidak memungkinkan maka gelaran PON tanpa penonton," katanya.
Oleh karena itu, tambah Marciano, dalam kondisi ini KONI memandang peran media sangat besar untuk sama-sama membuat rangkaian PON seperti Piala Euro, Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo. Mengemas pemberitaan PON ini agar membuat masyarakat bergairah melihat event olahraga dan memberikan semangat kepada kontingen yang mewakili daerah masing-masing.
"Saya juga berharap ada kritik membangun. Mari kita jadikan PON XX Papua sebagai momentum kebangkitan bangsa Indonesia di masa pandemi," tandasnya.
Artikel ini telah tayang dengan judul: PON XX Papua Dibuka Presiden Jokowi, Ditutup Wapres Ma'ruf, saatnya merevolusi pemberitaan!