YOGYAKARTA - Sekitar 3 objek wisata di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dapat anjuran dari pemerintah pusat untuk lakukan pembukaan uji coba. Hal ini direkomendasikan pada saat penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3.
"Ketiga tempat wisata yang diuji coba itu berada di kawasan desa wisata Mangunan Dlingo, yaitu Hutan Pinus Sari yang sudah lebih dulu diuji coba, kemudian Seribu Batu Songgolangit, dan Hutan Pinus Pengger," seperti yang dikatakan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih melalui pernyataan Pemkab Bantul, di Bantul, Sabtu.
BACA JUGA:
Peroleh Rekomendasi Uji Coba Pembukaan
"Selama pemberlakuan uji coba pembukaan wisata ini, wisatawan harus menggunakan atau menginstal aplikasi PeduliLindungi untuk memastikan bahwa mereka sudah divaksinasi," kata Bupati.
Sementara itu, untuk pengaturan wisatawan agar tidak terjadi kerumunan di tempat wisata selama uji coba pembukaan wisata, Pemkab Bantul memberlakukan nomor kendaraan ganjil genap.
"Sesuai Instruksi Bupati Nomor 29 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3 di Bantul, pengaturan kendaraan masuk wisata Hutan Pinus Sari, Pinus Pengger, dan Seribu Batu selama uji coba, yaitu 24 September untuk kendaraan nomor genap, 25 September nomor ganjil, dan 26 September nomor genap," katanya.
Bupati mengatakan, uji coba pembukaan obyek liburan di masa pandemi COVID-19 ini, sebab PPKM telah turun ke tingkatan dari sebelumnya level 4 ke level 3, semua itu dikarenakan kasus COVID-19 terus menurun menyusul popularitas harian pasien sembuh lebih banyak dari kasus baru.
"Tapi belum semua objek wisata kami buka, ini pun baru sifatnya uji coba karena kita harus hati-hati betul, bahwa pandemi masih bisa naik turun. Maka dalam uji coba ini aplikasi PeduliLindungi kami terapkan, jadi hanya masyarakat yang sudah divaksin yang boleh masuk," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.
Sementara itu, data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, semua kasus positif per Jumat (24/9) sebanyak 56.525 orang, dengan sudah diucapkan sembuh 54.521 orang, sementara kasus meninggal ada 1.541 orang, sehingga kasus aktif atau pasien yang masih isolasi berjumlah 463 orang.