Warta Bantul: Pemkab Melatih Pemandu Wisata Agar Siap Layani Pelancong
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo saat pelatihan pemandu wisata buatan atau taman rekreasi di Bantul, DIY

Bagikan:

YOGYAKARTA - Agar pelaku wisata siap memberikan pelayanan kepada wisatawan ketika sektor pariwisata dibuka untuk menerima kunjungan di masa pandemi COVID-19, Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengadakan pelatihan bagi pemandu wisata buatan atau taman rekreasi daerah.

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo di sela membuka pelatihan pemandu wisata buatan di Bantul, Selasa, mengatakan, pelatihan ini merupakan momentum yang tepat di tengah menurunnya pandemi COVID-19 yang akan diikuti dengan penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Pemkab Melatih Pemandu Wisata

"Pelatihan ini mengambil proyeksi waktu pariwisata tepat sekali, karena setelah nanti pemerintah menurunkan status PPKM dari level 3 ke level 2 atau 1 maka Bantul akan menjadi tujuan wisata baik oleh wisatawan lokal maupun dari luar DIY," katanya.

Oleh sebab itu, Wakil Bupati memberikan apresiasi dengan persiapan yang dilaksanakan Dinas Pariwisata yang tak cuma menyiapkan secara jasmani atau peralatan sarana obyek tamasya, tapi juga mempersiapkan sumber energi manusia (SDM) pelaku pariwisata.

"Para pemandu wisata inilah yang akan melayani wisatawan yang berkunjung ke Bantul. Semoga dengan pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan SDM pelaku wisata dalam memberi layanan," kata Joko.

Wabup menerangkan, pelayanan liburan yang bagus akan memberikan akibat terciptanya pola pikir bagus dari pelancong, sehingga akan membikin pelancong itu kembali berkunjung ke destinasi liburan sebab mempunyai kenangan yang bagus.

"Kami berharap dengan peningkatan kemampuan SDM pemandu wisata ini nantinya destinasi wisata di Bantul tidak hanya siap dalam menerima kunjungan wisatawan, namun juga siap bersaing dengan destinasi wisata di luar Bantul," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Saat ini, di Kabupaten Bantul diberlakukan PPKM level 3, yang diantaranya masih membatasi kegiatan sektor pariwisata, dan baru ada tiga destinasi wisata yang diuji coba menerima kunjungan, yaitu Hutan Pinus Sari Mangunan, Seribu Batu Songgolangit, dan Pinus Pengger.