YOGYAKARTA - Pemerintah setempat mendapat desakan dari fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta agar memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan menuju objek wisata, khususnya di kawasan Bukit Menoreh.
Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Kulon Progo Widiyanto di Kulon Progo, Jumat, mengatakan Kulon progo dilihat dari geografi dan topografinya memang banyak medan medan yang sangat terjal tinggi terutama di bagian utara sepanjang Bukit Menoreh.
BACA JUGA:
Memprioritaskan Pembangunan Jalan Menuju Objek Wisata
"Sehingga untuk membangun infratruktur jalan harus benar-benar cermat dari berbagai hal, terutama tentang pemetakan lokasi. Padahal Kulon Progo sebelah utara banyak destinasi wisata yang sangat banyak. Sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur, namun kami melihat belum menjadi skala prioritas," kata WIdiyanto.
Ia mengatakan Kulon Progo sebetulnya destinasi wisatanya tidak kalah dengan daerah lain, terutama di lingkup DIY. Ragamya sangat komplit. Diantaranya wisata alam, wisata air, Gua Kiskendo, Kebun Teh Nglingo dan Tritis, Kedung Pedut.
Wista alam Kalibiru, Pule Payung, Canting Mas dan masih banyak yang lain. Hal tersebut bisa menggeliatkan sendi-sendi ekonomi rakyat.
Seandainya digarap secara maksimal bersama masyarakat dengan pemerintah pasti akan semakin optimal. Dari sisi pemkab harus menyediakan sarana transportasi secara memadai.
Terlebih masalah infrastruktur jalan belum mendapat perhatian secara serius. Kata kunci berhasilnya saksesnya pariwisata di Kulon Progo ada pada layak dan tidaknya infrastrukyur jalan.
Berbagai pihak sadar bahwa infrastruktur jalan yang menuju objek wisata sangat mendesak.
"Kami minta pemkab segera menginvetarisir ruas jalan yang menuju lokasi wisata. Ruas mana saja yang belum layak mestinya merupakan sekala prioritas," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.
Politisi senior Golkar dari Tempat Pemilihan II Pengasih dan Kokap ini mempercayai bahwa pariwisata bisa menjadi trigger pertumbuhan ekonomi sekalian pendongkrak pendapatan orisinil tempat.
Apabila dioptimalkan potensi destinasi pariwisata Kulon progo benar-benar variatif, unik dan unggul berkelas dunia, ditunjang dengan sebagian Program Strategis Nasional (PSN) di Kulon Progo seperti Airport Internasional Yogyakarta, ikutan dan turunannya.
"Dengan ditetapkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda) Kulon Progo yang baru maka diharapkan menjadi pedoman bersama arah kebijakan pembangunan pariwisata," katanya.
Dia juga mengatakan beberapa hal yang penting dan mendesak guna mempercepat pertumbuhan industri pariwisata adalah yaitu perlu segera di susun kembali Rencana Induk Pengembangan Pariwisata di Kulon Progo dalam bentuk Perda Pariwisata sebagai payung hukum pembangunan pariwisata Kulon Progo.
Selain itu, perlu adanya program kolaboratif - inovatif gerakan pariwisata yang melibatkan OPD terkait dan masyarakat perlu dihidupkan kembali.
"Pengelolaan destinasi pariwisata berbasis masyarakat juga perlu mendapat pendampingan serius dan diarahkan agar menepati prosedur administrasi dan ketententuan perizinan dan semacamnya," katanya.