YOGYAKARTA - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan dukungan penganggaran dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat untuk percepatan pembangunan infrastruktur pariwisata yang sampai saat ini masih minim.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito di Kulon Progo, Minggu, mengatakan alokasi anggaran dati anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk Dinas Pariwisata (dispar) sangat minim, yakni Rp4,9 miliar per tahun.
Anggaran tersebut untuk gaji pegawai Rp3 miliar, Rp1,2 miliar untuk upah pungut retribusi, dan sisanya Rp700 juta untuk pengelolaan sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, dan promosi objek wisata dalam satu tahun seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Harapkan Dukungan Anggaran Infrastruktur Pariwisata Dari Dewan
"Anggaran Rp700 juta ini mau sampai mana bila kami harus melakukan pembenahan objek wisata?. Untung kemudian, kami mendapat dukungan anggaran dari dana keistimewaan (danais) DIY. Danais sudah ada mekanisme sendiri dan sangat spesifik. Untuk itu, kami mengharapkan dukungan penganggaran dari dewan, supaya infrastruktur objek wisata di Kulon Progo ini semakin baik," harap Joko Mursito.
Ia mengatakan kebutuhan infrastruktur objek wisata yang mendesak, yakni jaringan internet, infrastruktur jalan dan lampu penerangan. Dispar setiap tahun selalu mengusulkan dalam perencanaan pembangunan yang dikoordinasikan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo dengan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis.
"Kami sudah mengusulkan kebutuhan infrastruktur objek wisata yang mendesak dan segera direalisasikan, namun tidak pernah lolos dalam perencanaan dan pembahasan anggaran," katanya.
Joko mengatakan Kulon Progo memiliki konsep pengembangan pariwisata kolaboratif "Nusabrata". Semestinya program-program antar-OPD bisa bersinergi. "Kami harus meningkatkan komunikasi kembali," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono meminta Dinas Pariwisata setempat melakukan pembenahan objek wisata selama Ramadhan, sehingga saat libur Lebaran 2022 nanti tidak mengecewakan wisatawan.
Ponimin mengatakan berdasarkan pengamatan, objek wisata selama Ramadhan sebelum-sebelumnya selalu sepi pengunjung, kecuali Sabtu dan Minggu ada kunjungan untuk berolahraga.
"Untuk itu, kami meminta Dinas Pariwisata (Dispar) dan pelaku usaha pariwisata melakukan pembenahan dan persiapan untuk menyambut wisatawan saat libur Lebaran 2022 nanti," kata Ponimin.
BACA JUGA:
Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!