Mengetahui Callink, Aplikasi untuk WFH Made in Indonesia
Aplikasi Callink (VOI/Aditya)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pandemi Covid-19 yang dimulai sejak awal tahun 2020 lalu mengenalkan banyak hal pada manusia. Di satu sisi, tentang virus mematikan yang bisa menyerang siapa saja tanpa peduli latar belakang maupun kelas sosial. Di sisi lain, betapa cepatnya adaptasi manusia terhadap kondisi baru.

Kecepatan adaptasi makin dipermudah berkat perkembangan teknologi. Kini, berbagai aktivitas, hingga kepentingan produktif, bisa diselesaikan lewat aplikasi. Seperti komunikasi yang bisa digantikan oleh Zoom, Google Meet, atau WhatsApp.

Aplikasi untuk WFH Made in Indonesia

Berkat kebijakan WFH (Work From Home), berbagai kebutuhan dan pekerjaan harus diselesaikan lewat medium teknologi. Hingga saat ini, layanan G Suite masih jadi salah satu pilihan utama. Paket layanan dari Google ini menawarkan lebih dari 14 jenis layanan yang bakal memudahkan aktivitas kantor.

Mulai dari layanan pengolah kata, data, slide persentasi, hingga layanan komunikasi seperti surat elektronik, voice-mail, video konferensi, dan masih banyak lagi. Itu baru beberapa contoh dari total layanan yang ditawarkan raksasa teknologi ini.

Ketika penulis menemukan ada satu produk Made in Indonesia yang menyediakan layanan tersebut, tentu saja jadi kabar segar, ditambah rasa bangga terhadap karya anak bangsa.

Berawal Dari Rasa Kurang Puas, Dipercepat oleh Pandemi

Chief Technology Officer (CTO) Digital Security Indonesia, Didik Irawan, menyampaikan bahwa gagasan untuk membuat aplikasi Callink sebenarnya sudah ada jauh sejak sebelum pandemi. Muncul dari penilaiannya bahwa WFH bakal jadi sebuah kebiasaan baru ketika teknologi makin dekat dengan aktivitas manusia.

“Kondisi pandemi mempercepat pengembangannya. Sehingga kami memutuskan untuk mengembangkannya dengan cepat dan meluncurkannya tahun ini,” ungkap Didik Irawan kala ditemui tim VOI di kantornya, Yogyakarta, Selasa, 28 Juli.

Menurut sarjana lulusan Universitas Gadjah Mada ini, Callink menjadi bentuk solusi dari aplikasi komunikasi yang lebih komplit. Yang mampu mendukung aktivitas pekerja kantoran maupun digital selama aktivitas WFH.

“Untuk saat ini aplikasi chatting dan teamwork masih didominasi dari luar. Memang ada aplikasi chatting dari Indonesia. Tapi, masak iya cuma buat chatting, doang. Saya sih fokusnya di platform chatting yang menunjang pekerjaan,” papar Didik.

Oleh karena itu, lanjut Didik, platform bikinannya ini berkeinginan menjadi pengganti layanan virtual office bikinan pihak luar. Sehingga, fitur dan layanan yang ditanamkan pun sudah disesuaikan untuk menunjang kebutuhan tersebut.

Baca selengkapnya di: Mengenal Callink, Aplikasi untuk WFH Made in Indonesia