Berita Kulon Progo: Pemkab Perlu Mempermudah Investasi Guna Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Perajian batik di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, tetap eksis meski dihantam pandemi COVID-19

Bagikan:

YOGYAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Priyo Santoso meminta pemerintah setempat perlu mempermudah masuknya investasi dalam rangka mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Priyo Santoso di Kulon Progo, Rabu, mengatakan untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo dibutuhkan langkah-langkah strategis, yakni menjaga iklim investasi yang baik dengan memberikan kemudahan investasi dan memberikan dukungan terhadap keberadaan investasi.

Dirinya juga meminta pemerintah kabupaten (pemkab) memperbanyak pelatihan kerja yang dibutuhkan dunia usaha, sehingga menjadi ruang bagi pengangguran terbuka untuk mendapatkan pekerjaan.

Pemkab Perlu Mempermudah Investasi

"Selanjutnya, kami minta pemkab memperbanyak program pemberdayaan masyarakat, mulai dari pemberdayaan ekonomi dan peningkatan infrastruktur. Infrastruktur perlu dikerjakan dengan mekanisme padat karya, dan gotong royong diharapkan menyerap tenaga kerja lokal untuk bertumbuh ekonominya," kata Priyo seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Ia juga meminta Pemkab Kulon Progo memberikan subsidi penguatan modal bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) supaya bisa bangkit melakukan produksi pada pandemi COVID-19.

"Kami minta ada penguatan modal bagi pelaku UKM sehingga bisa mengolah potensi lokal, sehingga menjadi sumber-sumber pendapatan masyarakat," kata Priyo.

Lebih lanjut, Priyo meminta Pemkab Kulon Progo melakukan modernisasi sektor pertanian. Selama ini, sektor pertanian menjadi sektor yang tidak mengalami defisit atau terkontraksi dalam pendapatan domestik regional bruto (PDRB). Sektor pertanian selalu tumbuh positif setiap tahunnya.

"Kita harus mengakui sektor pertanian menjadi penopang utama ekonomi masyarakat Kulon Progo. Namun di sisi lain, petani di Kulon Progo sudah tua, sehingga perlu adanya regenerasi dan modernisasi sektor pertanian, supaya tetap menjadi penggerak ekonomi masyarakat," kata politisi Partai Amanat Nasional dari Daerah Pemilihan V (Galur dan Lendah) ini.

Sebelumnya, Sub Koordinator Kelompok Subtansi Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Kulon Progo Etik Nurmayati mengatakan laju pertubuhan ekonomi di Kabupaten Kulon Progo pada 2021, mengalami lonjakan yang sangat signifikan yakni 8,39 persen dari minus 4,06 persen menjadi 4,33 persen yang ditopang dari masuknya investasi perhotelan dan pertumbuhan jasa usaha pariwisata.

Ia mengatakan pada 2020, laju pertumbuhan ekonomi Kulon Progo minus 4,06 persen, dan pada 2021 naik menjadi 4,33 persen.

"Laju pertumbuhan ekonomi 2021 Kulon Progo menempati posisi kedua, setelah Sleman yang mengalami perubahan 9,48 persen dari minus 3,92 persen naik menjadi 5,56 persen," kata Etik.

Ia mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2021 Kulon Progo terbesar ditopang oleh sektor infokom sebesar 21,53 persen karena seluruh sektor menggunakan layanan internet, disusul jasa lainnya sebesar 16,22 persen, dan penyediaan akomodasi sebesar 10,46 persen.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!