Berita DIY: Reservasi Hotel DIY Mencapai 55 Persen Pada Libur Lebaran
Petugas membersihkan salah satu ruangan kamar di hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah wabah COVID-19. ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan bahwa reservasi hotel yang sudah diterima hingga saat ini untuk masa Lebaran dan libur Lebaran sudah mencapai sekitar 55 persen.

“Sudah ada pemesanan yang masuk untuk periode awal Mei saat Lebaran dan libur Lebaran, mencapai sekitar 55 persen,” kata Ketua DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Kamis.

Menurut Deddy, reservasi yang cukup baik tersebut salah satunya dipengaruhi kebijakan pemerintah yang pada tahun ini memperbolehkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran.

Reservasi Hotel DIY

Ia dan seluruh pelaku usaha jasa pariwisata berharap pemerintah tidak merevisi kebijakan tersebut karena momentum libur Lebaran banyak dinantikan oleh pelaku usaha untuk meningkatkan okupansi dan omzet mereka.

“Sudah dua tahun ada larangan mudik Lebaran. Mudah-mudahan kebijakan pemerintah yang sudah memperbolehkan mudik tidak mengalami perubahan,” katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Jika tidak ada perubahan kebijakan, Deddy pun optimistis reservasi akan terus meningkat pada masa mudik Lebaran. Bahkan PHRI DIY memiliki target okupansi yang cukup tinggi selama libur Lebaran tahun ini yaitu mencapai rata-rata 80 persen.

“Angka tersebut belum setinggi saat tidak ada pandemi. Tetapi ini awal yang baik untuk usaha perhotelan,” katanya.

Ia memperkirakan peningkatan okupansi hotel di DIY akan mulai terjadi pada H+2 Lebaran. “Saat ini pemudik sudah datang dan ada tambahan wisatawan yang juga liburan di Yogyakarta,” katanya.

Optimisme serupa juga dinyatakan pedagang Pasar Beringharjo yang memperkirakan pasar tradisional tersebut akan kembali ramai oleh pengunjung atau wisatawan yang mencari oleh-oleh di masa libur Lebaran apabila tidak ada perubahan kebijakan mudik Lebaran.

“Harapannya, bisa kembali pulih seperti sebelum pandemi. Dalam dua tahun terakhir ini kami betul-betul prihatin karena pembeli berkurang,” kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Barat Bintoro.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!