YOGYAKARTA - Anjangsana ke tokoh agama dan rumah ibadah, yakni Pondok Pesantren Budi Mulya Kaliagung, Kecamatan Sentolo, dan Ketua MUI Kecamatan Nanggulan Ramelan yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Daerah Pemulihan IV dari Nanggulan dan Sentolo.
Wakil Ketua II DPRD Kulon Progo Lajiyo Yok Mulyono di Kulon Progo, Rabu, mengatakan anjangsana ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-69 DPRD Kabupaten Kulon Progo 2022 yang mengangkat tema "Dari DPRD Untuk Semua".
"Kami anjangsana kepada tokoh agama dan rumah ibadah, selain untuk silaturahim, kami meminta dukungan dan doa kepada mereka, supaya kami dapat menjalankan dan mengemban amanah sebagai anggota DPRD Kulon Progo. Kami juga siap menampung segala aspirasi masyarakat untuk kami perjuangkan di DPRD," kata Lajiyo Yok Mulyono saat silaturahim di Pondok Pesantrenn Budi Mulya Kaliagung.
ke Tokoh Masyarakat
Ia mengatakan sebagai anggota legislatif, tentu dirinya sangat mengharapkan adanya masukan, dukungan, dan aspirasi warga, sehingga ke depan pembangunan di Kecamatan Sentolo dan Nanggulan dapat terealisasi. Tentu hal ini dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Sebagai anggota DPRD Kulon Progo dari dari Daerah Pemilihan IV (Sentolo dan Nanggulan) sangat bangga, bila masyarakat makmur, dan ekonomi masyarakat berkembang pesat.
"Pada masa pandemi COVID-19 ini, seluruh masyarakat harus saling membantu supaya ekonomi masyarakat kembali normal. Kami juga menggharapkan kepada tokoh masyarakat ikut mensosilisasikan protokol kesehatan dan vaksinasi guna mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Anggota DPRD Kulon Progo dari Dapil IV yang hadir dalam dalam anjangsana di Pondok Pesantren Budi Mulya Kaliagung, Kecamatan Sentolo, dan Ketua MUI Kecamatan Nanggulan Ramelan, yakni Ratna Purwaningsih, Sasmita Hadi, Upiyo Al Hasan, dan Agung Raharjo.
Salah satu pengurus Pondok Pesantren Budi Mulya Kaliagung Ahmad Fawazin mengatakan Pondok Pesantren Budi Mulya mempunyai banyak prestasi namun belum dikenal masyarakat umum di Kulon Progo, dan DIY pada umumnya. Adapun prestasinya, yakni santri dapat menghafal Al Quran dalam waktu enam bulan, ujian hafalan surat-surat Al Quran dengan melibatkan perguruan tinggi, hingga santri dibekali bisnis membuat sabun, dan prestasi lainnya.
"Kami mohon anggota DPRD Kulon Progo membantu kami untuk memperkenalkan Pondok Pesantren Budi Mulya kepada masyarakat umum, sehingga orang tua menitipkan anaknya di pondok pesantren yang kami kelola," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Sementara itu, Agung Raharjo dan Upiyo Al Hasan menyatakan siap membantu Pondok Pesantren Budi Mulya untuk memperkenal kepada masyarakat umum melalui media sosial dan kerja sama, sehingga Pondok Pesantren Budi Mulya dapat berkembang pesat.